Pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia
·
Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia secara Harfiah
MSDM secara
harfiah merupakan paduan dari pengertian Manajemen dengan Sumber Daya Manusia.
Secara Makro
:
“Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan keseluruhan potensi tenaga kerja yang terdapat di
dalam suatu negara/daerah sehingga dapat menggambarkan jumlah angkatan kerja
dari suatu negara/daerah”.
Secara Mikro
:
“Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan segolongan masyarakat yang memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan bekerja pada suatu unit kerja/organisasi tertentu baik
pemerintah maupun swasta”.
Pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia menurut Beberapa Ahli
·
Edwin B. Flippo
“Personnel
Management is the planning, organizing, directing, and controlling of the procurement,
development, compensation, integration, maintenance, and separation of human
resources to the end that indivedual, organizational and societal objectives
are accomplised”.
→ Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dari pada pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahaan sumber daya manusia ke suatu titik
akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi dan masyarakat terpenuhi.
·
Andrew F. Sikula
“Personnel Management is the
recruitment, selection, placement, indoctrination, training and development of
human resources by and within an enterprise”.
→Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah proses penarikan, penyeleksian, penempatan,
indoktrinasi, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia oleh dan di dalam
suatu perusahaan
·
Wayne F. Cascio/Elias M. Awad
“Human Resources management is the
attraction, selection, retention, development and utilization of human
resources in order to achieve both individual and organizational objectives”.
→Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi, penerimaan, pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan baik individu
maupun organisasi
·
Gary Dessler
“Kebijakan dan praktik yang
dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek ‘orang’ atau sumber daya manusia
dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan,
pengimbalan, dan penilaian”.
·
Bambang Wahyudi
“ Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah ilmu dan seni atau proses memperoleh, memajukan atau mengembangkan, dan
memelihara tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efisien dan ada kepuasan pada diri pribadi”.
Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya
Manusia
Fungsi-fungsi
pokok MSDM=Fungsi Manajemen :
·
Fungsi
Perencanaan → Melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan,
pengembangan dan pemeliharaan SDM.
·
Fungsi
Pengorganisasian → Menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur dan
hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja
dipersiapkan.
·
Fungsi
Pengarahan → Menberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien
·
Fungsi
Pengendalian → Melakukan pengukuran-pengukuran antara kegiatan yang dilakukan
antara kegiatan yang dilakukan dengan standard-standard yang telah ditetapkan
khususnya di bidang tenaga kerja.
Fungsi-fungsi
Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
A. Pengadaan (Procurement)
B. Pengembangan (Development)
C. Pemeliharaan (Maintenance)
Pengadaan
SDM, dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan
sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di dalamnya
meliputi :
A. Perencanaan Sumber Daya Manusia →
penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
B. Penarikan/perekrutan calon tenaga
kerja (recruitment)→ menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga kerja yang
memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang
tersedia.
C. Selesi (selection) → merupakan proses
pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja yang dikumpulkan
melalui proses recruitment.
D. dPenempatan (placement) → penempatan
tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang ditentukan.
E. Pembekalan (orientation) → dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada tenaga kerja terpilih tentang deskripsi jabatan,
kondisi kerja, dan peraturan organisasi.
Pengembangan
(Development), bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SDM
yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan
organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
a. Pelatihan
dan Pengembangan (Training and Development).
b.
Pengembangan Karir (Career Development).
Pemeliharaan
(maintenance), bertujuan untuk memelihara keutuhan sumber daya manusia yang
dimiliki. Wujudnya berupa rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya pada organisasi.
a.
Kompensasi Jabatan (job compensation) → usaha pemberian balas jasa atas prestasi yang
telah diberikan oleh tenaga kerja.
b. Integrasi
(integration) → menciptakan kondisi integrsi atau persamaan kepentingan antar tenaga
kerja dengan organisasi yang menyangkut
masalah motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan konselling.
c. Hubungan
Perburuhan (Labour Relation) →
pembahasan masalah perjanjian kerja
perjanjian perburuhan, kesempatan kerja bersama, sampai penyelasaian
perselisihan perburuhan.
d.
Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation)
→ menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.
PERKEMBANGAN
MANAJEMEN SDM
Manajemen
SDM timbul sebagai masalah baru pada dasawarsa 1960-an, sedangkan personel
manajemen (manajemen kepegawaian) sudah lahir pada tahun 1940-an. Antara
manajemen SDM dan manajemen kepegawaian terdapat perbedaan antara ruang lingkup
atau objeknya. Manajemen SDM mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembinaan, penggunaan, dan perlindungan SDM baik yang berada dalam hubungan
kerja maupun yang berusaha sndiri. Sedangkan personel manajemen mencakup SDM,
baik yang berada dalam organisasi/perusahaan-perusahaan terutama perusahaan
modern yang di kenal dengan sector formal, umumnya pada Negara-negara yang
sedang berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk masih tinggi.
E. MASALAH
SDM
Di
lingkungan perusahaan departemen SDM merupakan sisitem terbuka yng dipengaruhi
oleh lingkungan tempat mereka berada. Dua dari banyak masalah lingkungan yang
paling signifikan dihadapi oleh para manajer/pemimpin dan departemen SDM adalah
masalah manajemen SDM intenasional dan pemerintah.
1. Masalah
eksternal
a) Keragaman
budaya dan sikap
b) Keragaman
melalui imigrasi dan migrasi
c) Keragaman
dan profesional
2.
Masalah-masalah ekonomi global
3.
Masaklah-masalah pemerintah
4. Masalah
organisasi
5.
Masalah-masalah professional
6. Masalah
SDm internasional
J. TANTANGAN
MANAJEMEN SDM
1. Tantangan
eksternal
Lingkungan
eksternal yang sering di hadapi manajemen sumber daya manusia mencakup:
perubahan tekhnologi, pengaturan pemerintah, factor sosial budaya, pasar tenaga
kerja, factor politik, kondisi perekonomian, factor geografi, factor demografi,
kegiatan mitra, pesaing
2. Tantangan
internal
Tantangan
internal muncul karena adanya SDm yang mengejar pertimbangan di antaranya
adalah : financial, penjualan, keuangan, service, produksi, dan lain-lain.
BAB 2
PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Ada bebrapa
keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan perencanaan SDM, diantara lain :
1. Integrasi
yang strategis antara permintaan dan jumlah staf yang ada.
2.
Pemanfaatan SDm yang tersedia secara efektif.
3.
Persaingan SDM dan sasaran perusahaan masa depat secara tepat guna.
4. Hemat
secara ekonomi dalam penerimaan pegawai baru.
5.
Memperluas informasi SDM sesuai dengan kegiatan SDM dan unit organisasi lain.
6.
Permintaan dalam jumlah besar pada pasar tenaga kerja local akan terpenuhi.
7. Kordinasi
program SDM dan kebutuhan yang tersedia.
A.
PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Beberapa hal
penting tentang perencanaan SDM, yaitu :
· Isu SDM
adalah hal penting dan mendasar dalam prusahaan secara luas.
· Perencanaan SDM sebagai proses mengenai
pembuatan kebijakan baru, system, dan program menjamin pengolahan SDM di bawah
kondisi yang tidak pasti
· Peran staf
professional mengalami perubahan dalam perencanaan SDM, proses tersebut tetap
dalam alur aktivitas manajemen yang berhubungan dengan perencanaan bisnis yang
sedang berjalan.
B. SISTEM
PRENCANAAN SDM
Sistem
perencanaan SDM pada dasarnya meliputi prakiraan (estimasi)
permintaan/kebutuhan dan penawaran/penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM
dapat di bagi dengan dua cara, yakni
1. Estimasi
suplai internal
Hal ini
dilakukan untuk menghitung karyawan yang ada, tetapi juga mengaudit untuk
mengevaluasi kemampuan-kemampuan mereka. Informasi ini menugaskan pada karyawan
terentu untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di waktu yang akan dating.
2. Estimasi
suplai eksternal
Tidak setiap
lowongan yang dipenuhi terdapat langsung persediaan SDM. Kebutuhan SDM yang
harus dipenuhi dari sumber suplai eksternal dapat diperoleh dengan menganalisis
pasar tenaga kerja(labor markets). Selain perlu pula memperhatikan trend
kondisi kependudukan (demografis) dan sikap masyarakat terhadap
perusahaan/lembaga lainnya.
BAB 3
Peran
Perencanaan Strategi MSDM
A.
PENGERTIAN PERENCANAAN STRATEGI MSDM
Strategi SDM
merupakan rencana kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan SDM secara
keseluruhan demi perubahan yang di harapkan olleh perusahaan. StrategiSDM
merupakan bagian dari strategi bisnis, tetapi pada kenyataannya rencana SDM di
kembangkan secara terpisah. Rencana SDM umumnya dipersiapkan untuk dipertimbangkan
secara terpisah dari seluruh strategi bisnis. Pdahal salah satu factor yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan adalah SDM nya.
Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan dalam mencapai sasaran
yang di harapkan. SDM dalam perusahaan merupakan factor kunci bagi jalannya
perusahaan pada masa kini maupun pengembangan perusahaan pada masa depan yang
merupakan salah satu factor operasi disamping mesin dan peralatan, serta
bahan-bahan dan dana. Dalam hal iini SDM hanya di anggap hanya bersifat pasif
yang hanya di ukur dari produktivitasnya, tetapi hal itu tidaklah benar sebab
SDM itu sendiri dapat mempengaruhi produktivitas, sehingga tingkat
produktivitas dapat meningkat atau sebaliknya sangat tergantung pada motivasi atau
persepsi SDM itu terhadap dirinya maupun terhadap perusahaan.
Dalam kajian
baru ini, manajemen strategi telah mendapatkn perhatian yang besar.
Bagaimanapun juga strategi SDM telah menjadi masalah yang lebih tentative
(sementara) , terminology yang singkat dan terfokuskan. Perenacanaan perusahaan
yang lebih bermanfaat sebagai alat untuk memancing pemikiran dan diskusi
daripada sebagai proses untuk mendefinisikan tujuan jangka panjang dan
rangkaian kegiatan.
B.PERUMUSAN
STRATEGI MSDM
Sejalan
dengan transformasi fungsi manajemen SDM menuju manajemen strategis,
perencanaan SDM juga berkembang ke arah yang sama. Perencanaan SDM membutuhkan
lebih dari sekeda penyusunan teknik-teknik yang merupakan bagian dari fungsi
personalia. Tidak seperti pada awal perkembangannya, dimana metode-metode
perencanaan yang digunakan cenderung temporer (berorientasi jangka pendek)
sederhana dan pragmatis, tetapi sekarang sudah tiba saatnya untuk melihat
perencanaan SDM sebagai system yang di kaitkan dengan perusahaan secara
keseluruhan. Perencanaan SDM tidak boleh lagi cenderung pada pendekatan yang
top down, tetapi harus melibatkan karyawan level bawah melalui pendekatan
bottom up.
Strategi
manajemen SDM sebagai bagian strategi usaha, di susun dan diterapkan dalam
kontek yang sama secara secara keseluruhan sebagai perencanaan fungsional yang
lain, seperti strategi pemasaran perusahaan, strategi financial, strategi
informasi, dan strategi teknologi, kesemuanya disusun dan diterapkan dalam
kerangka yang sama, seperti yang di gambarkan dalam table 3.4 nanti, ada tiga
fase dalam manajemen strategi :
· Penilaian
lingkungan
·
Pengembangan strategi, sebagaimana arah strategi ditinjau atau di
definisikan;tujuan dan kegiatan direncanakan; dan sumberdaya dialokasikan
· Penerapan
strategi, pengangkatan perubahan peraturan diterapkan sehingga meyakinkan hasil
usaha yang dikehendak
Table 3.4 proses
strategi manajemen
PENILAIAN LINGKUNGAN
|
PENGAMBANGAN STRATEGI
|
PENERAPAN STRATEGI
|
· Telitilah lingkungan
internal dan eksternalnya
· Lakukan penilaian
kekuatan, kelemahan, harapan dan tantangan (SWOT)
· Definisikan kemampuan
utama dan manfaat kompetitifnya
· Definisikan
persoalan-persoalan strategis
|
· Tinjau dan revisilah
visi dan misi
· Susunlah tujuan
strateginya
· Kembangkan rncana kegiatan
· Alokasikan sumber
dayanya
|
· Luruskan harapan,
organisasi, personalia, dan kemampuan manajemen
· Terapkan system dan
teknologi
· Evaluasi
efektivitasnya
|
1. Perumusan
Strategi Manajemen
Perencanaan
bisnis menguji factor eksternal maupun internal yang terkait dalam lingkungan
bisnis berkaitan dengan situasi sekarang. Kemudian, kesimpulan dicapai pada
definisi usaha, visi dan misi, tujuan strategi, target penampilan, dan rencana
kegiatan. Proses perencanaan memiliki beberapa level focus. Penilaian lingkungan
dilengkapi :
a. Manajemen
mendefinisikan atau menegskan visi, misi, dan nilai perusahaan dengan
melengkapi arah strategi organisasi.
b. Perumusan
strategi diterjemahkan ke dalam tujuan strategis dan bagian kegiatan yang luas,
meliputi program, proyek, dan proses yang akan mencapainya.
c. Perumusan
strategi merumuskan konteks bagi pendefinisian perencanaan operasi dan tujuan
serta pengalokasian sumber daya melalui proses keputusan anggaran dan modal.
d. Unit,
tim, maupun individual mendefinisikan rencana kegiatan dengan tujuan kemampuan
tertentu.
2. Perumusan
Stategi SDM
a. Proses
perencanaan dua arah
Seperti
strategi usaha yng lain, strategi SDM di bentuk melalui dua proses top down dan
bottom up dalam suatu organisasi, proses top down memberikan kontek strategis
yang perlu bagi perencanaan tim maupun unit. Suatu rencana adalah strategis
sifatnya, jika rencana tersebut difokuskan pada persoalan-persoalan penting
yang di angkat dalam sebuah penilaian lingkungan. Pada pengorganisasian yang
kompetitif sekarang ini, alangkah penting bagi karyawan pada semua level untuk
dibiasakan pada tekanan dan perubahan eksternal dan pada arah yang strategis
yang sedang di ambil untuk diarahkan padanya.
b. Proses
penyatuan
Dalam fase
penilaian lingkungan, penilaian lingkungan SDM dihubungkan secara terpisah tapi
sejajar, bersama-sama dan interaktif dengan stategi perusahaan. Beberapa hasil
dari pengamatan lingkungan SDM berhubungan dengan perencanaan strategi
perusahaan dan diterapkan padanya. Dalam proses penyatuan, suatu strategi SDM
dikembangkan secara bersama-sama dengan strategi perusahaan. Keduanya dapat di
hadirkan dan didiskusikan bersama-sama, tetapi keduanya adalah ahsil yang
berbeda dari proses yang sejajar dan bersatu. Dengan mengembangkan dan
mempertimbangkannya secara berduaan, ada kemiripan yang saling memengaruhi satu
dengan yang lain dan di ambil sebagai keseluruhan yang terpadu stsu sekurang-kurangnya
sebagai perkat.
c. Proses
terpisah
Pendekatan
alternative dan terbaik yang menjadi pendekatan yang paling umum di terapkan
akhir-akhir ini adalah pengembangan dari rncana SDM yang berbeda. Proses ini di
siapkan secara terpisah dari keseluruhan strategi perusahaan. Proses ini dapat
dirumuskan secara besama-sama dengan perencanaan strategis
Manfaat
nyata dari proses ini adalah bahwa strategi SDM benar-benar diciptakan dan
dapat digunakan untuk mengarahkan program, kebijakan, dan keputusan praktis
serta kegiatan. Sayangnya ada juga perusahaan yang kekurangan kegiatan
perumusan strategi bisnis yang tepat secara memadai untuk meluruskan program
atau kebijakan perusahaan. Karena itu, ini hanya suatu alternative, dimana
tidak ada strategi usaha, maka teruskanlah.
d. Proses
terpadu
Pendekatan
yang lebih disukai bagi pengembangan SDM adalah proses terpadu yang menjadi
bagian integral dari strategi perusahaan pada masing-masing level. Jika ini
betul-betul penting sepanjang strategi fungsional yang lain dan lebih penting
dari yang lain, maka strategi SDM seharusnya menyatu dengan proses perumusan
strategi.
Untuk menjadi
terpadu, perubahan-perubahan dalam lingkungan dikaji dengan menghargai
persoalan-persoalan lain yang terkait dengan perusahaaan. Dalam unit-unit
perusahaan di mana manajer senior menganggap pesoalan-persoalan SDM sebagai hal
yang penting terhadap pencpaian tujuan perusahaan, perencanaan yang demikian
sering terpadu. Dalam diskusi laporan strategi, pernyataan-pernyataan mungkin
mengarah pada topic SDM berkaitan dengan keuangan, produksi, dan pemasaran atau
aspek-aspek yang lainnya.
3. Rencana
Kegiatan
Ada bias
yang timbul terhadap pelaksanaan dalam perusahaan-perusahaan yang sedang
melaksanakan pelaksanaan manajemen, Khusus sebagai bagian dari rumusan
strategi. Mereka menafsirkan persoalan-persoalan ke dalam rencana kegiatan
dalam program-program beberapa tahun dan skala prioritas, akuntabilitas yang
jelas dan pengukuran-pengukuran hasil. Mereka memberikan tanggung jawab yang
jelas, penentuan waktu, dan sumber daya yang dikehendaki bagi pelaksanaan
strategi.
Perusahaan
juga memepertimbangkan bagaimana strategi itu dijalankan, bagaimana semua
kelompok diberitahukan dan dilibatkan dalam penrapan strategi. Perusahaan juga
memberikan alternative lain terhadap pelaksanaa yang mungkin di ambil atau
praktik manajemen SDM yang dapat di terapkan terhadap kebutuhan yang dianggap
perlu. Sebagai contoh, Perencanaan suksesi dan inisiatif untuk merekrut atau
mengembangkan keterampilan manajemen masa depan difokuskan secara bertahap
dalam pelaksanaan pengembangan yang akan di terapkan.
4. Penerapan
Suatu
strategi yang baik akan menjadi tidak brharga jika strategi itu tidak
diterapkan. Penerapan strategi menghendaki penyesuaian harapan karyawan,
penyusunan organsisasi, staffing, dan membanguin kemampuan serta manajemen
kemampuan terhadap strategi. Penerapan SDM bukanlah perioritas kedua bagi
manajemen. Strategi manajemen SDM adalah tanggung jawab utama yang memberikan
sumber daya utama dalam memberikan manfaat kompetitif terhadap perusahaan.
Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya
Manusia
I. Alat-alat
Manajemen Sumber Daya Manusia (Tools of Human Resource Mangement) :
a. Analisa Jabatan (job analysis)
b. Penilaian Prestasi Kerja
c. Evaluasi Jabatan (job evaluation)
. MACAM-MACAM SUMBER DAYA MANUSIA
Manusia
memiliki akal, budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan.
Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga
berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya
sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan.
Sumber daya
manusia dibagi menjadi dua, yaitu :
A. Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan
energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai
bidang, antara lain :
Bidang
perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.
B. Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan
berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena
berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan.
Manusia
sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk
kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat
kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan
sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan.
Oleh karena
itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama
ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi
perkembangan kebudayaan manusia. Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja kita
perlu memperhatikan berbagai aspek, yaitu :
1.
Macam-macam kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
2. Jumlah
dan mutu karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Rencana,
mutasi, promosi dan pension karyawan.
Setelah
memiliki rencana jumlah dan mutu tenaga kerja perlu dipikirkan cara pengadaannya.
Pada dasarnya ada dua alternatif utama dalam pengadaan tenaga kerja. Alternatif
pertama adalah mencarinya di pasar tenaga kerja, dan alternatif kedua adalah
mempromosikan orang-orang tertentu.
I.
Perekrutan
Rekrutmen
merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja
yang sesuai dengan lowongan yang tersedia. Sumber-sumber dimana terdapatnya
calon karyawan tersebut dapat diperoleh melalui macam-macam sumber, misalnya
lembaga pendidikan, Departemen Tenaga Kerja, biro-biro konsultan, iklan di
media massa dan tenaga kerja dari dalam organisasi sendiri.
Prinsip-prinsip
rekrutmen
a). Mutu
karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk
mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat :
1. Analisis
pekerjaan,
2. Deskripsi
pekerjaan, dan
3.
Spesifikasi pekerjaan.
b). Jumlah
karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan :
1. Peramalan
kebutuhan tenaga kerja, dan
2. Analisis
terhadap kebutuhan tenaga kerja (work force analysis)
c). Biaya
yang diperlukan diminimalkan.
d).
Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
e).
fleksibility
f).
Pertimbangan-pertimbangan hukum.
II. Penyeleksian
Seleksi
adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen
selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang
memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai
karyawan dalam suatu perusahaan.
Proses seleksi
adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai akhirnya
memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai karyawan baru. Proses
tersebut pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan, testing, wawancara, ujian
fisik. Dalam proses seleksi itu dipakai berbagai macam jenis dalam mengevaluasi
persyaratan dan terutama untuk testing.
• Proses
seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih
menjamin bahwa mereka yang diterima adalah yang dianggap paling cepat, baik
dengan kriteria yang telah ditetapkan ataupun jumlah yang dibutuhkan
• Tes bakat
dan kemampuan
• Tes
kesehatan, dan
• Wawancara
Setelah
proses seleksi selesai, para pelamar yang diterima diangkat menjadi pegawai.
Selanjutnya diperlukan proses orientasi. Proses orientasi ini dimaksudkan untuk
memperkenalkan pegawai baru kepada situasi kerja dan kelompok kerjanya yang
baru. Jadi kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi, yaitu proses
pemahaman sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang baru.
Dale Timpe
(1989), menegaskan bahwasannya ciri-ciri
pegawai yang produktif adalah :
1. Cerdas
dan dapat belajar dengan relatif lebih cepat.
2. Kompeten
secara professional.
3. Kreatif
dan inovatif.
4. Memahami
pekerjaan.
5. Belajar
dengan ‘cerdik’, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam
pekerjaan.
6. Selalu
mencari perbaikan-perbaikan.
7. Dianggap
bernilai oleh atasannya.
8. Selalu
meningkatkan diri.
Hasil test
seorang calon karyawan dikatakan valid, bila skornya tinggi dan kenyataan di lapangan
memang sesuai. Metode seleksi mungkin saja dapat dipercaya tetapi tidak valid,
namun metode seleksi yang tidak dapat dipercaya tentu saja tidak akan valid.
Beberapa
instrument yang dapat digunakan dalam seleksi, yaitu :
•
Surat-surat rekomendasi
• Surat
lamaran
• Tes
kemampuan (Test Potensi Akademik : TPA)
• Tes
kepribadian
• Tes
psikologi
• Wawancara
• Assessment
center
• Drug test
• Honesty
test
•
Handwriting analysis
III.
Orientasi
Program
pelatihan (training) bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang,
sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku
jabatan tertentu di masa yang akan datang. Pengembangan bersifat lebih luas
karena menyangkut banyak aspek, seperti peningkatan dalam keilmuan,
pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kepribadian. Program latihan dan
pengembangan bertujuan antara lain untuk menutupi ‘gap’ antara kecakapan
karyawan dengan permintaan jabatan, selain itu juga untuk meningkatkan
efesiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.
Untuk
melaksanakan program pelatihan dan pengembangan, manajemen hendaknya melakukan
analisis tentang kebutuhan, tujuan, sasaran, serta isi dan prinsip belajar
terlebih dahulu agar pelaksanaan program pelatihan tidaklah sia-sia. Agar
prinsip belajar menjadi pedoman cara belajar, program hendaknya bersifat
partisipatif, relevan, memungkinkan terjadinya pemindahan keahlian serta
memberikan feedback tentang kemajuan peserta pelatihan.
Pelatihan
dapat terlaksana disebabkan oleh banyak hal yang menurut Barry (1994) karena
adanya :
• Perubahan
staf
• Perubahan
teknologi
• Perubahan
pekerjaan
• Perubahan
peraturan hukum
•
Perkembangan ekonomi
• Pola baru
pekerjaan
• Tekanan
pasar
• Kebijakan
sosial
• Aspirasi
pegawai
• Variasi
kinerja
• Kesamaan
dalam kesempatan
Rekrutmen
dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai peranan strategis dalam
mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan khususnya deskripsi
dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut didahului oleh kegiatan analisis
pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini berarti bahwa kegiatan
rekrutmen dan seleksi harus didasarkan pada suatu kebutuhan yang dialami
organisasi, baik dalam fisik maupun dari segi kemampuan dan keterampilan.
Pelaksanaan kedua kegiatan tersebut secara wajar dan dikerjakan sesuai dengan
prinsip-prinsip manajemen yang baik, akan dapat mencegah suatu organisasi akan
mengalami surplus pegawai.
Penataan
seleksi dan rekrutmen yang lebih baik juga mempunyai dampak yang besar terhadap
pelaksanaan fungsi-fungsi SDM lainnya, seperti orientasi dan penempatan,
latihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi.
2. PERKEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Revolusi
industri abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke 19 mengubah makna tenaga
kerja itu sendiri, dimana kebanggan hasil kerjanya menjadi berkurang.
Akibat
revolusi industri dan teknologi terhadap tenaga kerja adalah :
- Berkembangnya spesialisasi, secara
ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak dan orang akan ahli dalam
bidangnya
- Hambatan pengembangan diri, bagi
kelompok tertentu secara sosiologis disebut blok of mobility (sekat-sekat
mobilitas masyarakat)
- Perubahan yang terus menerus,
merugikan tenaga kerja dengan perubahan bidang industri dan teknologi
3. PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN
KOMPENSASI
PROGRAM
KOMPENSASI KARYAWAN DIRANCANG :
- Menarik karyawan yg cakap ke dalam
organisasi
- Memotivasi karyawan mencapai prestasi
unggul
- Mencapai masa dinas yg panjang
Sesuai
fungsinya, didalam perusahaan ada dua macam tenaga kerja :
- Tenaga Eksekutif, mengambil keputusan dan
melaksanakan fungsi organik manajemen
- Tenaga Operatif, tenaga terampil,
menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik.
Ada tiga
tenaga terampil, yaitu :
- Tenaga terampil (skilled labor)
- Tenaga setengah terampil (semi
skilled labor)
- Tenaga tidak terampil (unskilled
labor)
Penentuan
jumlah tenaga kerja, meliputi dua hal pokok , yaitu :
- Analisis Beban Kerja, meliputi
peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan
penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang
- Analisis tenaga kerja, menghitung
jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode
Tidak ada komentar:
Posting Komentar